Perusahaan Eksplorasi Australia
Sebuah perusahaan eksplorasi Australia, Selasa (29/4/2014),
mengklaim telah menemukan puing-puing yang diduga berasal dari pesawat Malaysia
Airlines MH370, yang hilang sejak enam pekan lalu.
GeoResonance, perusahaan eksplorasi yang berbasis di
Brisbane itu, mengatakan sudah melakukan pencarian Boeing 777-200 sejak 10
Maret lalu dan mendeteksi kemungkinan adanya puing pesawat tersebut di Teluk
Bengal, 5.000 kilometer dari lokasi pencarian saat ini di Samudra Hindia,
sebelah selatan Perth.
Area pencarian yang dilakukan GeoResonance meliputi kawasan
seluas 2 juta kilometer persegi yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat
tersebut.
Perusahaan itu menggunakan berbagai foto yang diperoleh dari
satelit maupun pantauan pesawat udara dengan fokus di sebelah utara lokasi
terakhir MH370. Perusahaan ini juga menggunakan lebih dari 20 teknologi untuk
menganalisis data, termasuk menggunakan sebuah reaktor nuklir.
"Teknologi yang kami gunakan awalnya dirancang untuk
mencari hulu ledak nuklir atau kapal selam. Tim kami di Ukraina memutuskan
bahwa kami harus mencoba untuk menolong," kata juru bicara GeoResonance,
David Pope.
Pope menambahkan, GeoResonance membandingkan temuan mereka
dengan berbagai foto yang diambil pada 5 Maret, tiga hari sebelum MH370
dilaporkan hilang. Hasilnya, perusahaan itu tidak menemukan apa yang mereka
deteksi setelah MH370 dilaporkan hilang.
"Puing-puing itu tidak ada di lokasi tersebut sebelum
hilangnya MH370. Kami tidak mengatakan puing-puing itu pasti MH370, tetapi kami
rasa ini petunjuk yang bisa dikembangkan," ujar Pope.
Sementara itu, juru bicara GeoResonance lainnya, Pavel
Kursa, menambahkan, sejumlah elemen yang ada dalam sebuah pesawat terbang
komersial terdeteksi di Teluk Bengal itu.
"Kami mendeteksi adanya elemen-elemen kimia dan material
yang digunakan untuk membuat sebuah Boeing 777, misalnya aluminium, titanium,
tembaga, baja, dan material lainnya," kata Kursa kepada stasiun televisi
Australia, Channel 7News.
Posting Komentar