Pertahanan Kuat Negara Israel
Iron Dome berfungsi seperti sebuah kubah yang mengelilingi
Israel. Fungsinya untuk mencegah roket masuk ke target vital di negeri Yahudi
tersebut.
Ada roket yang langsung dihancurkan, ada juga yang dibiarkan
bila mengarah ke area terbuka. Kubah itu dilengkapi radar yang bisa
mengidentifikasi target.
Ada juga peluncur roket yang bisa bergerak bebas. Sistem ini
sangat mudah untuk dipindahkan, hanya butuh beberapa jam saja untuk mempersiapkannya.
Sistem Kerja Iron Dome : Bila sebuah roket ditembakkan dari
Gaza, maka ada radar yang mendeteksinya. Radar itu kemudian memberikan
informasi ke pusat kontrol yang memprediksi lokasi jatuhnya roket.
Seandainya lokasi jatuh mengarah ke objek vital atau tempat
padat penduduk, maka misil akan langsung menghancurkannya. Namun bila jatuh ke
area terbuka, akan dibiarkan.
Israel mulai mengembangkan sistem kubah ini sejak 2006.
Setelah menjalani berbagai tes, akhirnya baru digunakan pada tahun 2011. Mereka
mengklaim bisa mengintersep roket hingga 70 persen.
Kementerian Pertahanan Israel memilih Iron Dome sebagai
solusi terbaik dalam pertahanan dari berbagai ancaman dalam waktu singkat.
Israel memutuskan membangun sistem pertahanan udaranya
setelah Perang Lebanon pada 2006 di mana saat itu, sekitar 4.000 roket
Hizbullah menghujani Israel utara dan menewaskan 44 orang.
Peran Amerika dalam Iron Dome : Benteng Udara Israel ini
dibuat oleh perusahaan senjata bernama Rafael Advanced Defense System.
Iron Dome ini diklaim sebagai satu-satunya sistem pertahanan yang dapat menghalau
roket, artileri dan mortir. Termasuk sistem pertahanan udara dari serangan
pesawat tempur, helikopter.
Iron Dome ini dapat menghentikan ancaman serangan sejauh 70
kilometer dan dapat beroperasi di segala kondisi cuaca. Alat ini memiliki hulu
ledak khusus yang dapat meledakkan target apapun di udara dalam hitungan detik.
Pengadaan sistem ini tak lepas dari bantuan dana pemerintahan Presiden AS Barack
Obama.
Pada tahun 2014, AS menyediakan US$ 235 juta untuk riset
Iron Dome. Setiap baterei dome membutuhkan biaya sekitar US$ 50 juta. Misilnya
senilai US$ 62.000.
Negara-negara lain tertarik untuk menggunakan sistem ini,
seperti Korea Selatan dan beberapa negara bagian NATO di Eropa.
Sumber : aktualpost.com
Posting Komentar