Dampak Letusan Gunung Kelud
Gunung Kelud dengan ketinggian 1.731 mdpl di Kabupaten
Kediri, Jawa Timur, mempunyai keistimewaan dibanding dengan beberapa gunung
berapi lainnya.
Dampak Letusan Gunung Kelud cukup istimewa, baik dalam
risiko bahaya maupun risiko dampak bencananya," kata Gede Swantika,
Pelaksana tugas Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi
Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) di bawah Badan Geologi Kementerian ESDM,
saat berada di pos pantau Kelud di Desa Sugihwaras, Kabupaten Kediri, Rabu
(12/2/2014) malam.
Pada risiko bahaya, sedari dulu Kelud dikenal dengan letusan
eksplosif dan danau kawah di puncaknya. Danau kawah yang berasal dari tampungan
air hujan itulah yang berubah menjadi lahar panas saat erupsi terjadi.
Letusan Gunung Kelud 2014
Gunung Kelud mulai meletus dan mengeluarkan ratusan ribu
kubik material vulkanis, Kamis (13/2/2014) sekitar pukul 23.00. Suara
ledakannya sangat dahsyat, terdengar hingga di Kota Kediri yang berjarak 45 km
dari kubah lava.
Ketinggian letusan sampai 17 kilometer, sehingga mengganggu
penerbangan," ujar Jero seusai rapat terbatas dengan Presiden, di Kantor
Kepresidenan, Jumat (14/2/2014).
Gunung Kelud Meletus 2014 juga berimbas ke Kota Batu di Kabupaten
Malang, Jawa Timur. Hujan abu telah membuat kota ini bak "kota mati".
Jalur dari Kota Batu di Kabupaten Malang menuju Kota Kediri pun ditutup untuk
sementara.
Abu terpantau antara lain sampai ke Ponorogo, Mojokerto, dan
Surabaya," sebut siaran pers PVMBG. Lokasi kota-kota yang dicontohkan itu
jauh dari lokasi gunung. Ponorogo, misalnya, sudah mendekati Jawa Tengah dan
Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun Surabaya jauh di utara lokasi Gunung Kelud.
Pantauan di lapangan, saat ini masih terus terjadi hujan abu
di sekitar Gunung Kelud. Menurut PVMBG, saat ini aktivitas kegunungapian Gunung
Kelud terpantau mereda. Namun, ujar pernyataan itu, belum dapat dipastikan
apakah sudah benar-benar berhenti atau hanya semacam jeda.
Posting Komentar