SBY dan Mega Dituduh Situs Pembocor Rahasia Wikileaks
Situs pembocor rahasia besutan Julian Assange, Wikileaks,
menuduh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri terlibat
korupsi Pencetakan Uang Kertas pada tahun 1999 di Australia. Kabar yang
bersumber dari Wikileaks dan dilansir oleh Sindonews ini membuat SBY geram.
Menanggapi kabar miring tersebut, SBY bertindak cepat dengan
menggelar jumpa pers di Cikeas, Bogor pada Kamis (31/07/2014). Presiden SBY
mengatakan bahwa dirinya sangat terkejut dengan kabar yang berhembus dari situs
Wikileaks dan meragukan kebenaran berita tersebut.
Tak hanya itu, Presiden SBY mengatakan bahwa saat ini
dirinya sedang sibuk dengan pelbagai permasalahan yang ada di tanah air,
seperti inverstigasi jatuhnya pesawat MH17 milik Malaysia Airlines, menjaga
keamanan pasca pemilu, masalah Gaza, dan
pengamanan mudik.
Wikileaks mengungkapkan bahwa pihak otoritas Australia
mencegah pelaporan kasus korupsi pencetakan uang kertas. Hal ini dilakukan
dalam rangka menjaga hubungan internasional Australia. Wikileaks juga
menyebutkan dua perusahaan yang terlibat dalam kasus ini.
Situs yang didirikan oleh Julian Assange ini mengatakan
bahwa anak perusahaan RBA Securency dan Note Printing Australia (NPA) diminta
mengamankan proyek kontrak bernilai jutaa-an dollar AS yang melibatkan 17 tokoh
dunia dari Malaysia, Vietnam, Indonesia, dan negara-negara lainnya. Tokoh yang
disebutkan oleh Wikileaks ini termasuk Presiden SBY dan Megawati Soekarnoputri.
“Apa yang
diberitakan Sindonews, judulnya seram, ‘Ungkap Dugaan Korupsi, WikiLeaks Sebut
SBY dan Mega’. Sangat disayangkan, tidak ada upaya klarifikasi dari pimpinan
redaksi terkait atas berita yang sangat sensitif ini.”
“Saudara-saudara,
berita seperti ini, saya tahu, cepat beredar, dan kemudian karena sangat
sensitif dan menyangkut kehormatan dan harga diri, baik Ibu Mega maupun saya
sendiri. Maka, saya ambil keputusan tadi pagi untuk bertindak mengeluarkan
pernyataan.
Yang jelas pemberitaan WikiLeaks dan Sindonews itu telah
mencemarkan dan memengaruhi nama baik Ibu Mega dan saya sendiri,” kata SBY,
seperti yang dilansir dari Kompas (31/07/2014).
Posting Komentar