News Update :
Home » , , » TKI Sumarti Yang Dibunuh Di Hongkong

TKI Sumarti Yang Dibunuh Di Hongkong

Penulis : Unknown on Senin, 03 November 2014 | 21.45


Sumarti merupakan anak ketiga pasangan Kaliman dan Suratmi (49). Menurut Kaliman, keluarga mulai khawatir ketika berhari-hari tak bisa menghubungi Sumarti. Pada Senin siang, Suratmi sempat memeriksa buku rekening Sumarti di bank BNI. Didapati, masih ada tambahan tabungan tertanggal 22 Oktober 2014.

Kaliman yang juga adalah ketua RT di lingkungannya, mengaku punya firasat sekalipun semula dia abaikan. “Sabtu malam saya mimpi lihat pesawat di depan rumah, di jendela pesawat kok saya melihat anak saya itu. Mungkin itu pas kejadian anak saya meninggal,” ujar dia menduga-duga.

Adapun Suratmi bertutur tak ada hal janggal menjelang anaknya berangkat ke Hongkong. Menurut dia, anaknya yang satu ini selalu ceria dan menyayangi keluarganya. Lahir paad 22 April 1991, Sumarti hanya lulus sekolah dasar tetapi mengikuti pendidikan suster di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.


Sumarti sempat pula bekerja di Bangka dan kota lain. Menikah siri dengan warga Semarang, Jawa Tengah, Sumarti punya satu anak. Pada 2011, dia berangkat ke Hongkong melalui PT Arafah Bintang Perkasa. Selama dua tahun delapan bulan dia bekerja di Hongkong.

Setelah pulang dari Hongkong, dia tidak lantas bekerja di Gandrungmangu, namun memilih untuk kursus menjadi disk jockey (DJ) di Yogyakarta. Selama lima bulan kursus, Sumarti mengantungi sertifikat Basic DJ Mixing Course, dengan grade “Good”.

“Baru satu bulan di rumah, dia pingin lagi ke Hongkong, tapi kali ini pakai visa wisata. Saya sudah larang, tapi dia pingin nyari uang dan ingin nabung untuk masa depan anaknya, maka kami silakan saja,” kata Kaliman yang kesehariannya adalah petani.

Dengan visa wisata, masa tinggal Sumarti di Hongkong adalah tiga bulan, setiap kali datang. Dia sempat pulang pada Ramadhan lalu dan baru kembali lagi ke Hongkong pada 2 Agustus 2014 dengan rencana pulang pada 2 November 2014. “Saya tahunya anak saya kerja di restoran,” tutur Kaliman.

Sang pembunuh merupakan Bankir dari Bank of America MerrilLynch, Rurik George Caton Jutting. Ia merupakan lulusan Cambridge University dan dicokok polisi pada pagi Sabtu pagi hari, setelah tubuh dari dua perempuan ditemukan oleh polisi. Tubuh tak bernyawa, yang salah satunya adalah Sumarti, ada di lantai 31 sebuah apartemen.

Korban-korban Jutting mulai diketahui pada Sabtu (1/11) dini hari di Apartemen tempat Jutting, yakni di Distrik Wan Chai, Hong Kong, pukul 03.45 WIB. Polisi menemukan dua mayat perempuan. Mayat pertama diperkirakan berumur 25 tahun dari Indonesia, dan mayat kedua diperkirakan berumur 30 tahun dari Filipina.

Polisi setempat menyatakan mayat Ningsih ditemukan telaanjang. dengan kepala nyaris terpenggal, dan ada di dalam koper yang ada di balkon. Diperkirakan, perempuan malang itu sudah menjadi mayat selama lima hari.

Korban yang diperkirakan dari Filipina dinyatakan sebagai Disc Jockey paruh waktu di sebuah klub malam. Mayatnya ditemukan dengan banyak luka tusuk, tergeletak di atas lantai apartemen seharga sekitar Rp 58 juta per bulan itu.

“Polisi sedang menginvestigasi apakah ada korban-korban lain,” kata seorang petugas polisi kepada South China Morning Post pada Minggu (2/11).
Share this article :

Posting Komentar

 
| | | | | |
© . Peristiwa Aktual . .
Design Template by kwanyar-online | Support by creating website | Powered by Blogger Kwanyar
div id='fb-root'/>