Alasan Pemilihan Warna Biru Di Pesawat Kepresidenan
Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, memaparkan alasan
pemilihan desain warna pesawat Kepresidenan Republik Indonesia yang didominasi
warna biru. Sudi mengklaim dalam perencanaan warna dan desain pesawat tak ada
intervensi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai
Demokrat, partai yang punya ikon warna biru).
"Kebetulan yang mengoperasikan Angkatan Udara, warnanya
mirip dengan seragam mereka," kata Sudi, sambil menunjuk seorang perwira
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara yang mengenakan seragam
berwarna biru langit, Kamis, 10 April 2014 (Baca: Istana Klaim Pesawat Presiden
Hemat Rp 114 Miliar).
Menurut Sudi, desain dan Warna Pesawat Presiden Indonesia adalah hasil
karya seorang mayor desainer di TNI Angkatan Udara. Penggunaan dominasi warna
biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, yaitu sebagai warna
kamuflase saat terbang.
Sudi menyatakan penetapan warna dan desain adalah kewenangan
Sekretariat Negara (Setneg). Pada awalnya, menurut dia, Setneg menggelar secara
terbuka kemungkinan desain dan warna pesawat Boeing 737-800 Business Jet 2
Green kepada sejumlah pejabat. Setneg kemudian menerima sekitar 14 alternatif
desain dan warna.
Keputusan untuk menggunakan desain yang didominasi warna
biru diklaim berdasarkan suara terbanyak saat pemilihan. Sudi mengklaim lebih
dari 50 persen pejabat dan tokoh yang hadir memilih desain biru. "Saya
masih simpan semua berkasnya. Jadi, memang transparan," kata Sudi.
Harga Pesawat Kepresidenan Indonesia ini dibeli dengan harga US$ 89,6 juta atau Rp 847
miliar. Harga ini termasuk proses fabrikasi dan modifikasi selama lima tahun.
Pembayaran dilakukam melalui skema kontrak tahun jamak pada 2010-2014.
Pesawat Kepresidenan Indonesia yang dilengkapi dengan meeting room atau ruang
pertemuan dan dua fasilitas VVIP (pejabat tinggi). Selain itu, terdapat 12
kursi di area eksekutif dan 44 kursi di area staf. Pesawat ini dapat terbang
dengan ketinggian maksimal 41 ribu kaki selama 10 jam dan kecepatan antara
0,785-0,85 mach.
Spesifikasi Pesawat presiden memiliki tangki bahan bakar
yang telah ditambah sehingga mampu menempuh jarak 5.000 mil laut atau sekitar
10.000 kilometer.
Pesawat ini akan disimpan di Hanggar TNI Angkata Udara,
Halim Perdanakusuma. Pengoperasian pesawat akan dilakukan TNI AU sedangkan
perawatan berkala oleh PT Garuda Indonesia dengan koordinasi Boeing.
Sumber : tempo.com
Posting Komentar