Pesawat Boeing Business Jet 2
Pesawat Kepresiden Republik Indonesia Sejak tiba di Base
Operations (Base Ops) Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta
Timur, sosok Pesawat Kepresidenan RI jenis Boeing Business Jet 2 (BBJ2) membuat
takjub para tamu undangan acara serah terima yang langsung dihadiri dari pihak
Boeing.
Pesawat Boeing 737-800 untuk presiden RI ini diproduksi
Boeing Company sejak 2011. Pesawat itu memiliki rentang sayap 35,79 meter,
tinggi 12,50 meter, dan panjang 38 meter. Pesawat canggih ini dipasangi dengan
2 engine CFM 56-7.
Pesawat BBJ2 dirancang untuk memuat 4 VVIP class meeting
room, 2 VVIP class state room, 12 executive area, dan 44 staff area. Interior
pesawat dirancang untuk dapat mengakomodasi hingga 67 orang penumpang. Jumlah
itu disebut cukup untuk sebuah rombongan presiden.
BBJ2 mampu terbang dengan ketinggian maksimal 41.000 feet,
mampu terbang selama 10 jam, memiliki kecepatan jelajah maksimum 0,785 mach dan
kecepatan maksimum 0,85 mach. Pesawat juga dilengkapi dengan perangkat keamanan
dan tangki bahan bakar telah ditambah untuk daya jangkau sampai dengan 10.000
kilometer.
Dengan kemampuan itu, pesawat ini lebih dari cukup untuk
menjangkau seluruh pelosok Tanah Air dan tugas kepresidenan di negara sahabat.
Pesawat seri 737-800 ini juga merupakan jenis yang sama yang digunakan maskapai
penerbangan pelat merah, Garuda Indonesia.
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan, pesawat
kepresidenan ini memang dirancang untuk dapat memenuhi persyaratan demi
menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan presiden RI.
"Setelah melalui proses 4 tahun, pagi ini kita
menyaksikan bersama pesawat kepresidenan khusus didesain untuk jalankan tugas
pemerintahan dan kenegaraan dari presiden RI," ujar Sudi, di Halim Perdana
Kusuma, Jakarta, Kamis (10/4/2014).
Sudi mengapresiasi pihak Boeing yang sudah merealisasikan
desain sesuai dengan yang diinginkan Indonesia. Proses fabrikasi dan modifikasi
pesawat tersebut memakan waktu 5 tahun.
Dia melanjutkan, serah terima pesawat yang dilaksanakan hari
ini merupakan peristiwa penting untuk Indonesia. Sudi menyerahkan pesawat
kepresidenan itu kepada pihak TNI Angkatan Udara dan Garuda Indonesia untuk
bersama-sama merawat dan memelihara pesawat tersebut.
Sumber : kompas.com
Posting Komentar