Gadis Kecil Yang Tegar nan Berbakti
Siti Aisyah atau lebih dikenal dengan Aisyah bocah berusia
delapan tahun, sangat tegar dan semangat merawat ayahnya, Muhammad Nawawi
Pulungan (54), yang tidak berdaya untuk menjalani hidupnya sehari-hari.
Setiap harinya, bocah perempuan yang biasa disapa Aisyah ini
mendorong becak tanpa arah bersama sang ayah.
Sejak mengalami komplikasi, Nawawi Pulungan tidak berdaya
dan membutuhkan perawatan yang ia dapatkan dari sang anak.
"Kami sudah tiga tahun belakangan ini tinggal di masjid
raya, tapi karena takut diusir, jadi kami sering jalan tidak tentu arah, dan
anak saya, Aisyah, yang merawat saya. Bangga saya punya anak sepertinya,"
ujarnya ketika ditemui Tribun, Kamis (20/3/2014).
Kisah Aisyah Pengayuh Becak dan Nawawi dan Aisyah sehari-hari
bertahan hidup dengan belas kasihan dari masyarakat yang tak sengaja melihat
mereka.
"Kami tidak mengemis. Kami hanya bertahan hidup sekuat
tenaga kami. Mungkin banyak yang kasihan dengan kondisi kami dan mereka
membantu dengan memberikan kami uang atau makanan," ujarnya.
Ia menuturkan, sejak Aisyah berusia 1 tahun, ibunya sudah
meninggalkannya. Ia memiliki keluarga di Pematang Siantar. Namun, sejak ia
tidak berdaya karena sakit, keluarganya tidak peduli dengan nasibnya dan
Aisyah.
"Yang terpenting bagi saya saat ini adalah anak saya
Aisyah dan kesembuhan saya. Saya semangat untuk sembuh agar bisa bekerja dan
membahagiakan anak saya," katanya.
Rabu (19/3/2014) malam kemarin, Aisyah dan ayahnya dibawa
oleh Plt Wali Kota Medan Dzulmi Eldin ke Rumah Sakit Pirngadi Medan untuk
mendapatkan perawatan. Saat ini, ayah Aisyah sudah dirawat di rumah sakit
tersebut.
Sementara itu, Aisyah telah dirawat oleh Komisi Perlindungan
Anak Indonesia (KPAI). Rencananya, Jumat (21/3/2014), Aisyah akan disekolahkan
di sebuah SD negeri di Jalan Purwo Medan.
Sumber : regional.kompas.com
Posting Komentar