Melanie Subono Mengalang Dana Untuk Satinah
Entah bagaimana nasib Satinah binti Jumadi Ahmad 13 hari ke
depan. Sebab, lolos atau tidaknya TKW asal Desa Kalisidi, Ungaran Barat,
Kabupaten Semarang, ini dari hukuman pancung masih menjadi teka-teki.
Tragis memang, pada saat warga bangsa tengah menyambut pesta
demokrasi lima tahunan, justru Satinah menjadi liyan.
Kabar mengenai ikhtiar juru runding pemerintah untuk
"meluluhkan hati" keluarga eks majikan Satinah di Arab Saudi seolah
tenggelam di dalam gegap gempita berita kampanye parpol dan para caleg.
Pemerintah Indonesia juga telah berusaha untuk membayar
diyat atau uang ganti rugi sebesar 4 juta riyal untuk membebaskan Satinah dari
hukuman mati. Namun sayang, pihak keluarga korban meminta uang diyat sebesar 7
juta riyal.
Selamatkan Satinah Dari Hukuman Pancung dan Guna menutupi
kekurangan tersebut, penyanyi rock & roll, Melanie Subono menggagas ide
untuk menggalang dana bagi Satinah. Tak tanggung-tanggung, putri promotor Adrie
Subono itu meminta seluruh masyarakat di Indonesia untuk menolong nasib
Satinah.
"Dengan membuang semua gengsi, gue mau minta tolong,
bisakah pagi sebelum ke mana-mana atau dari HP-mu, transfer berapa saja, Rp 20
ribu sekalipun cukup kok," tulis Melanie Subono melalui pesan berantai BBM,
Jumat (21/3/2014).
Hal itu dilakukan oleh Melanie, lantaran ia sadar pemerintah sudah tidak bisa menambah uang diyat yang masih kurang sekitar Rp 3 miliar. Apalagi, kurang dari dua pekan lagi tim algojo Arab Saudi bakal mengeksekusi Satinah.
"Mulai tadi malam, kita bergerak sendiri, tenggat
waktu, diamnya pemerintah kita, akhirnya kita akan bergerak. Gue mengejar Rp 3
miliar lagi sisanya sebelum kepala orang kembali dipancung," sambung cewek
kelahiran Jerman 37 tahun silam.
Dengan gaya rock n roll nya, Melanie coba menyadarkan
masyarakat Indonesia supaya lekas membantu Satinah.
"Dengan ratusan ribu follower, hanya Rp 10 ribu per
kepala saja harusnya kita bisa menyelamatkan lima orang, sisa pula uangnya.
Andai semua orang habis ini benar bergerak ke ATM. Sayangnya yang benar-benar
bergerak hanya sedikit. Lalu, apa bedanya kita dengan pemerintah?" katanya
geram.
Seperti diketahui, TKI asal Jawa Tengah, Satinah Binti
Jumadi divonis hukuman mati oleh Pengadilan Buraidah, Arab Saudi sejak 2007
lalu. Ia mengaku telah membunuh majikannya, Nura Al Ghari di wilayah Gaseem
Arab. Tak hanya itu, Satinah juga melakukan pencurian uang sebesar 37.970
riyal.
Sumber : regional.kompas.com dan Liputan6.com
Posting Komentar