News Update :
Home » , » Selamatkan Satinah Dari Hukuman Pancung

Selamatkan Satinah Dari Hukuman Pancung

Penulis : Unknown on Jumat, 21 Maret 2014 | 13.01

 

Melanie Subono Mengalang Dana Untuk Satinah


Entah bagaimana nasib Satinah binti Jumadi Ahmad 13 hari ke depan. Sebab, lolos atau tidaknya TKW asal Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, ini dari hukuman pancung masih menjadi teka-teki.

Tragis memang, pada saat warga bangsa tengah menyambut pesta demokrasi lima tahunan, justru Satinah menjadi liyan.

Kabar mengenai ikhtiar juru runding pemerintah untuk "meluluhkan hati" keluarga eks majikan Satinah di Arab Saudi seolah tenggelam di dalam gegap gempita berita kampanye parpol dan para caleg.


Pemerintah Indonesia juga telah berusaha untuk membayar diyat atau uang ganti rugi sebesar 4 juta riyal untuk membebaskan Satinah dari hukuman mati. Namun sayang, pihak keluarga korban meminta uang diyat sebesar 7 juta riyal.

Selamatkan Satinah Dari Hukuman Pancung dan Guna menutupi kekurangan tersebut, penyanyi rock & roll, Melanie Subono menggagas ide untuk menggalang dana bagi Satinah. Tak tanggung-tanggung, putri promotor Adrie Subono itu meminta seluruh masyarakat di Indonesia untuk menolong nasib Satinah.

"Dengan membuang semua gengsi, gue mau minta tolong, bisakah pagi sebelum ke mana-mana atau dari HP-mu, transfer berapa saja, Rp 20 ribu sekalipun cukup kok," tulis Melanie Subono melalui pesan berantai BBM, Jumat (21/3/2014).



Hal itu dilakukan oleh Melanie, lantaran ia sadar pemerintah sudah tidak bisa menambah uang diyat yang masih kurang sekitar Rp 3 miliar. Apalagi, kurang dari dua pekan lagi tim algojo Arab Saudi bakal mengeksekusi Satinah.

"Mulai tadi malam, kita bergerak sendiri, tenggat waktu, diamnya pemerintah kita, akhirnya kita akan bergerak. Gue mengejar Rp 3 miliar lagi sisanya sebelum kepala orang kembali dipancung," sambung cewek kelahiran Jerman 37 tahun silam.

Dengan gaya rock n roll nya, Melanie coba menyadarkan masyarakat Indonesia supaya lekas membantu Satinah.

"Dengan ratusan ribu follower, hanya Rp 10 ribu per kepala saja harusnya kita bisa menyelamatkan lima orang, sisa pula uangnya. Andai semua orang habis ini benar bergerak ke ATM. Sayangnya yang benar-benar bergerak hanya sedikit. Lalu, apa bedanya kita dengan pemerintah?" katanya geram.

Seperti diketahui, TKI asal Jawa Tengah, Satinah Binti Jumadi divonis hukuman mati oleh Pengadilan Buraidah, Arab Saudi sejak 2007 lalu. Ia mengaku telah membunuh majikannya, Nura Al Ghari di wilayah Gaseem Arab. Tak hanya itu, Satinah juga melakukan pencurian uang sebesar 37.970 riyal.


Sumber : regional.kompas.com dan Liputan6.com


Share this article :

Posting Komentar

 
| | | | | |
© . Peristiwa Aktual . .
Design Template by kwanyar-online | Support by creating website | Powered by Blogger Kwanyar
div id='fb-root'/>