News Update :
Home » , , » Kekejaman ISIS Kepada Yazidi

Kekejaman ISIS Kepada Yazidi

Penulis : Unknown on Senin, 11 Agustus 2014 | 15.42

 

Kekejaman Tentara Kaum militan Negara Islam


Kaum militan Negara Islam, yang sebelumnya bernama Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS, membunuh sedikitnya 500 warga kelompok minoritas Yazidi Irak, mengubur beberapa orang hidup-hidup, dan menjadikan ratusan perempuan sebagai budak. Demikian kata seorang menteri Pemerintah Irak kepada Reuters, Minggu (10/8/2014).

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Irak Mohammed Shia al-Sudani menuduh ISIS—yang telah mengultimatum kelompok minoritas Yazidi yang mereka anggap sebagai "pemuja setan" untuk masuk Islam atau mati—merayakan "kekejaman keji" dengan bersorak-sorai dan mengacungkan senjata ke udara. Sejauh ini, belum ada konfirmasi independen tentang tuduhan tersebut.

Sepak terjang ISIS di Irak utara telah memaksa puluhan ribu orang melarikan diri. Gerak maju kelompok itu telah mengancam ibu kota wilayah otonom Kurdi dan memicu serangan udara AS di wilayah tersebut sejak Washington menarik pasukannya dari Irak pada akhir 2011.


Sudani mengatakan dalam sebuah wawancara per telepon bahwa berita tentang pembunuhan tersebut datang dari orang-orang yang melarikan diri dari kota Sinjar, sebuah tempat tinggal kuno kaum Yazidi, sebuah komunitas berbahasa Kurdi yang agamanya berbeda dari kaum Muslim dan para penganut agama lainnya.

"Kami mendapat bukti yang diperoleh dari warga Yazidi yang melarikan diri dari Sinjar dan beberapa orang yang lolos dari kematian, dan foto-foto tempat kejadian yang menunjukkan hal-hal yang tak dapat disangkal bahwa geng ISIS telah mengeksekusi sedikitnya 500 Yazidi setelah merebut Sinjar," kata Sudani.

"Sejumlah korban, termasuk perempuan dan anak-anak, telah dikubur hidup-hidup di kuburan massal yang tersebar di dalam dan sekitar Sinjar."


Pemimpin politik Irak Kurdi, Masoud Barzani, mendesak sekutu-sekutunya untuk mengirim senjata guna membantu pasukannya dalam menghadap kaum militan ISIS, yang berbasis di perbatasan Suriah. Dalam kunjungan Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius, Barzani mengatakan, "Kami tidak melawan organisasi teroris, kami memerangi negara teroris."

Dalam sejumlah komentar yang tampaknya untuk menekan Washington agar meningkatkan respons terhadap ISIS, Menteri HAM Sudani mengatakan, "Teroris Negara Islam juga telah merenggut setidaknya 300 perempuan Yazidi sebagai budak dan mengunci beberapa orang dari mereka di sebuah kantor polisi di Sinjar dan memindahkan beberapa orang lainnya ke kota Tal Afar.

Kami khawatir mereka akan membawa para perempuan itu ke luar negeri. Dalam sejumlah foto yang kami peroleh, ada foto tentang kematian warga Yazidi yang telah ditembak di kepala, sementara para petempur ISIS bersorak-sorai dan mengacung-acungkan senjata mereka di atas mayat-mayat itu," tambahnya. "Itu merupakan sebuah kekejaman yang keji."

Sebuah tenggat waktu berakkhir pada Minggu tengah hari kemarin terhadap 300 keluarga komunitas Yazidi, penganut agama yang dipengaruhi Zoroastrianisme dari Persia kuno, untuk masuk Islam atau mati. Masih belum jelas apakah para korban yang dirujuk Menteri HAM Irak itu berasal dari kelompok yang tenggat waktunya sudah habis itu.


Sumber: kompas.com
Share this article :

Posting Komentar

 
| | | | | |
© . Peristiwa Aktual . .
Design Template by kwanyar-online | Support by creating website | Powered by Blogger Kwanyar
div id='fb-root'/>