Etnis Yazidi Menjadi Sasaran ISIS
Sejak awal pekan lalu, etnis minoritas Yazidi terpaksa
meninggalkan kota Sinjar yang sudah mereka diami selama ribuan tahun setelah
kota itu direbut pasukan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Keberadaan komunitas kecil yang berbicara dalam bahasa Kurdi
itu di tanah leluhurnya kini terancam. Berikut sekilas informasi tentang etnis
Yazidi.
Etnis Yazidi di Irak diperkirakan berjumlah 600.000 orang.
Namun, estimasi lain menyebut jumlah etnis Yazidi di Irak hanya 100.000 orang
dan sisanya tersebar di Suriah, Turki, Armenia, dan Georgia. Suku Yazidi
biasanya hidup sebagai petani atau peternak.
Mereka memeluk sebuah kepercayaan yang lahir di Mesopotamia
sekitar 4.000 tahun lalu. Kepercayaan etnis Yazidi sebenarnya berakar dari
agama Zoroaster. Namun, seiring dengan waktu, kepercayaan etnis Yazidi
bercampur dengan elemen-elemen Islam dan Kristen.
Menurut kepercayaannya, etnis Yazidi berdoa kepada Tuhan
sambil menghadap matahari dan memuja tujuh malaikat Tuhan. Malaikat yang
terpenting dalam kepercayaan mereka adalah Melek Taus atau Malaikat Merak.
Etnis Yazidi melarang pernikahan dengan orang di luar
komunitas mereka atau melanggar sistem kasta mereka. Kepercayaan unik mereka,
beberapa dari mereka dilarang makan bayam dan hanya mengenakan pakaian berwarna
biru, kerap disalahartikan dengan penyembahan terhadap setan.
Sebagai suku non-Arab dan non-Muslim, etnis Yazidi sejak
lama menjadi salah satu komunitas warga yang paling rapuh di Irak. Pada masa
pemerintahan Saddam Hussein, ribuan warga Yazidi meninggalkan Irak. Jerman
menjadi tempat warga Yazidi terbesar di luar negeri dengan jumlah sekitar
40.000 orang.
Sejumlah bom truk hampir memusnahkan dua desa Yazidi di Irak
utara pada 14 Agustus 2007. Akibatnya, 400 orang tewas dalam sebuah insiden tunggal
paling mematikan sejak invasi AS pada 2003.
Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com
Posting Komentar