Quick Count PIlpres 2014 Indonesia
Anggota Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia
(Persepi), Hamdi Muluk, mempertanyakan empat lembaga survei yang mengeluarkan
hasil quick count pilpres 2014 yang memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil
presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Data quick count atau hitung cepat yang disampaikan empat
lembaga itu berbeda dari tujuh lembaga survei lain.
"Kalau secara logika, tentunya dari sekian banyak itu,
sesuatu yang benar itu kalau koheren dengan kebenaran-kebenaran yang lain.
Jadi kalau dari 10, tujuh mengatakan A, tiga mengatakan B,
kemungkinan B yang salah," kata Hamdi dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu
(9/7/2014).
Keempat lembaga survei yang menampilkan data berbeda adalah
Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Indonesia
Research Center, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Suara Indonesia.
Hamdi menengarai ada potensi manipulasi data atau manipulasi
sampel terkait hasil quick count lembaga survei yang berbeda dari sebagian
besar lembaga survei lain.
Untuk memastikan itu, Persepi akan memanggil lembaga survei
yang berada di bawahnya. Dari empat lembaga survei yang dianggap salah
tersebut, hanya JSI dan Puskaptis yang berada di bawah Persepi. "Persepi
dalam hal ini akan panggil lembaga yang ada di bawah Persepi. Yang terbanyak,
yang benar harusnya," ujar Hamdi.
Sekjen Persepi Yunarto Wijaya mengatakan, ini bukan pertama
kalinya Puskaptis menyampaikan hasil quick count yang jauh berbeda dari lembaga
survei lain.
Data berbeda juga disampaikan Puskaptis terkait dengan
Pilkada Kota Palembang beberapa waktu lalu. Yunarto mengatakan, perbedaan data
semacam ini dalam quick count berpotensi menimbulkan konflik di akar rumput.
"Ketika didiamkan terjadi lagi, bukan pada level
metodologis, ini aib dan memalukan, membuat konflik di bawah. Puskaptis karena
dianggap menyesatkan harus diamankan polisi di Palembang. Kita tidak inginkan
itu terjadi karena situasi memanas," ujar Yunarto.
Sumber : indonesiasatu.kompas.com
Posting Komentar