Debat Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla
Baik Hatta Rajasa dan Jusuf Kalla (JK) sama-sama memberikan
argumentasinya, sesuai tema debat Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Dalam Hasil Debat Capres 2014 Ke 4 JK menyatakan bahwa pendidikan dan ilmu pengetahuan
teknologi merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
umat manusia. Menurut JK peningkatan derajat sumber daya manusia (SDM), dapat
dilakukan melalui pendidikan dan ilmu pengetahuan teknologi.
“Kombinasi SDM dan
ilmu ujungnya produktivitas, bangsa banyak yang maju karena iptek karena itu
kita SDM, dan SDA, ilmu pengetahuan bermanfaat besar” tegas JK di Gedung
Bidakara Jakarta, Minggu (29/6/2014).
JK juga mengungkapkan jika Indonesia memiliki sistem
pendidikan nasional yang alokasi dananya mencapai 20 persen APBN. Sistem
pendidikan nasional, sedianya mengutamakan peningkatan kecerdasan, dan akhlak
peserta didik.
Dia juga menilai lembaga teknologi seperti Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), dan Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebagai ujung tombak peningkatan SDM
ke depan.
Selain itu perguruan tinggi, institusi swasta, dan institusi
pendidikan lain sedianya bekerjasama sehingga bisa menjadi kekuatan besar bagi
bangsa untuk membawa kemajuan dalam bidang pendidikan.
“Ilmu, SDM,
pendidikan, tidak bisa berdiri sendiri. Mudah-mudahan apa pun caranya kita maju
dengan kemampuan itu” tambah JK.
Di lain pihak calon wakil presiden Hatta Rajasa menyatakan
pentingnya pengembangan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan serta
teknologi. Ia merumuskan semuanya sesuai dengan amanat UUD 1945.
“Pembukaan UUD 45
menyatakan pada kita tentang mencerdaskan kehidupan bangsa, artinya pembangunan
sumber daya manusia dan pengembangan iptek” ungkap Hatta, Minggu (29/6/2014).
Hatta menegaskan pengembangan sumber daya manusia dan iptek
mutlak dilakukan oleh semua bangsa yang ingin maju dan beradab. Hal tersebut
juga dianggapnya telah tercatat dalam sejarah perkembangan dunia.
Untuk mencapai semua itu, ia berpendapat ada tiga hal yang
harus dilakukan. Antara lain memajukan iptek melalui perluasan layanan
pendidikan, membangun daya saing, dan mampu menyiapkan masyarakat Indonesia
yang kritis dan inovatif untuk menjawab persaingan yang lebih ketat.
“Termasuk juga
jaminan kesehatan, bagaimana kita bisa memperluas akses pelayanannya”
tambahnya.
Posting Komentar