Orasi Ali Mochtar Ngabalin
Orasi para pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa kembali disorot publik. Kali ini, giliran orasi politisi Partai Golkar, Ali Mochtar Ngabalin, yang disorot setelah mendesak Allah SWT untuk berpihak kepada Prabowo-Hatta.
Sebelumnya, publik menyoroti orasi Ketua Umum DPN Srikandi Partai Gerindra Nurcahaya Tandang saat halalbihalal Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta, Minggu (3/8/2014). Saat itu, Nurcahaya menyebut bahwa Prabowo "titisan Allah SWT".
Belakangan, Nurcahaya mengaku "keseleo lidah". Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik. (Baca: Sebut Prabowo Titisan Allah, Ketum Srikandi Gerindra Minta Maaf)
Ngabalin juga sempat berorasi saat acara halalbihalal itu. Orasi Ngabalin di depan massa simpatisan Prabowo-Hatta itu direkam, kemudian diunggah ke YouTube.
Saat berorasi sekitar 6 menit, Ngabalin mengucapkan terima kasih dan meminta maaf kepada para simpatisan. Ia juga menyinggung gugatan hasil Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi bahwa bukti yang dimiliki pihaknya sempurna. Ngabalin juga meyakini bahwa Prabowo-Hatta yang akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada Oktober mendatang.
Namun, publik terganggu dengan pernyataan Ngabalin soal desakan kepada Allah SWT. Awalnya, ia meminta para pendukung untuk terus mendoakan perjuangan tim hukum Prabowo-Hatta.
"Kita mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada Prabowo-Hatta. Setuju?" ucap Ngabalin disambut teriakan "setuju" dari para pendukung.
Berbagai komentar kemudian bermunculan di jejaring sosial, seperti di Twitter.
"Setelah "titisan Allah", kini "mendesak Allah," tulis pemilik akun @bungapertiwi.
"Bukannya titisan, knp hrs mdesak? =))," tulis pemilik akun @pnath.
"udah gila beneran| Astaghfirullah," tulis pemilik akun @zul1an.
"Dijanjiin apaan sih ente pak??," tulis pemilik akun @al_ashartanto.
Ketika dikonfirmasi soal orasi itu, Ngabalin mengaku bahwa dirinya tengah meminta pertolongan Tuhan untuk memenangkan Prabowo-Hatta. Menurut Direktur Politik Tim Pemenangan Prabowo-Hatta itu, Prabowo sedang berada dalam posisi terzalimi dan patut meminta bantuan Tuhan.
"Memang kalau kita terdesak, kalau merasa teraniaya, merasa dizalimi, kan keberpihakan Tuhan pada orang yang dizalimi," kata Ngabalin saat dihubungi, Kamis (7/8/2014).
Ia mengaku melontarkan pernyataan itu secara terpaksa karena Prabowo memilih diam menghadapi semua penilaian miring dan fitnah yang beredar. Ngabalin merasa kehilangan kesabaran dan menganggap perlunya sikap tegas untuk mendukung Prabowo.
"Beliau di-black campaign bertubi-tubi, tetapi tak pernah beri tanggapan, diam, dan sangat santun," ujarnya.
"Ketika saya melawan, dia (Prabowo) bilang ke saya 'my brother Ngabalin, sabar, apakah Anda tahu, God never sleep, God never lie....' Itu menggemaskan buat kita yang muda," tambah mantan politisi PBB itu.
"Makanya saya bilang, kita berdoa supaya Tuhan menurunkan bala tentaranya untuk berpihak dan mendukung Pak Prabowo. Aman itu, di agama dibenarkan. Saya siap dipertemukan jika ada yang beranggapan berbeda," pungkasnya.
Sebelumnya, publik menyoroti orasi Ketua Umum DPN Srikandi Partai Gerindra Nurcahaya Tandang saat halalbihalal Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta, Minggu (3/8/2014). Saat itu, Nurcahaya menyebut bahwa Prabowo "titisan Allah SWT".
Belakangan, Nurcahaya mengaku "keseleo lidah". Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada publik. (Baca: Sebut Prabowo Titisan Allah, Ketum Srikandi Gerindra Minta Maaf)
Ngabalin juga sempat berorasi saat acara halalbihalal itu. Orasi Ngabalin di depan massa simpatisan Prabowo-Hatta itu direkam, kemudian diunggah ke YouTube.
Saat berorasi sekitar 6 menit, Ngabalin mengucapkan terima kasih dan meminta maaf kepada para simpatisan. Ia juga menyinggung gugatan hasil Pilpres 2014 di Mahkamah Konstitusi bahwa bukti yang dimiliki pihaknya sempurna. Ngabalin juga meyakini bahwa Prabowo-Hatta yang akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada Oktober mendatang.
Namun, publik terganggu dengan pernyataan Ngabalin soal desakan kepada Allah SWT. Awalnya, ia meminta para pendukung untuk terus mendoakan perjuangan tim hukum Prabowo-Hatta.
"Kita mendesak Allah SWT berpihak kepada kebenaran, berpihak kepada Prabowo-Hatta. Setuju?" ucap Ngabalin disambut teriakan "setuju" dari para pendukung.
Berbagai komentar kemudian bermunculan di jejaring sosial, seperti di Twitter.
"Setelah "titisan Allah", kini "mendesak Allah," tulis pemilik akun @bungapertiwi.
"Bukannya titisan, knp hrs mdesak? =))," tulis pemilik akun @pnath.
"udah gila beneran| Astaghfirullah," tulis pemilik akun @zul1an.
"Dijanjiin apaan sih ente pak??," tulis pemilik akun @al_ashartanto.
Ketika dikonfirmasi soal orasi itu, Ngabalin mengaku bahwa dirinya tengah meminta pertolongan Tuhan untuk memenangkan Prabowo-Hatta. Menurut Direktur Politik Tim Pemenangan Prabowo-Hatta itu, Prabowo sedang berada dalam posisi terzalimi dan patut meminta bantuan Tuhan.
"Memang kalau kita terdesak, kalau merasa teraniaya, merasa dizalimi, kan keberpihakan Tuhan pada orang yang dizalimi," kata Ngabalin saat dihubungi, Kamis (7/8/2014).
Ia mengaku melontarkan pernyataan itu secara terpaksa karena Prabowo memilih diam menghadapi semua penilaian miring dan fitnah yang beredar. Ngabalin merasa kehilangan kesabaran dan menganggap perlunya sikap tegas untuk mendukung Prabowo.
"Beliau di-black campaign bertubi-tubi, tetapi tak pernah beri tanggapan, diam, dan sangat santun," ujarnya.
"Ketika saya melawan, dia (Prabowo) bilang ke saya 'my brother Ngabalin, sabar, apakah Anda tahu, God never sleep, God never lie....' Itu menggemaskan buat kita yang muda," tambah mantan politisi PBB itu.
"Makanya saya bilang, kita berdoa supaya Tuhan menurunkan bala tentaranya untuk berpihak dan mendukung Pak Prabowo. Aman itu, di agama dibenarkan. Saya siap dipertemukan jika ada yang beranggapan berbeda," pungkasnya.
Sumber: kompas.com
Posting Komentar