Derita Warga Palestina Di Idul Fitri 2014
Tidak ada perayaan Lebaran untuk rakyat Gaza di Idul Fitri 2014 ini. Jika umat Islam di negara lain menyambut 1 Syawal 1435 Hijriyah
dengan penuh kebahagiaan, mendung hitam masih menyelimuti warga Gaza yang masih
menghadapi kekejaman Israel.
Konflik perebutan wilayah yang sudah berlangsung selama tiga
minggu ini telah menelan lebih dari 1000 korban di pihak Palestina. Kala Senin
(28/7) ini Hamas dan Israel menyepakati gencatan senjata, warga Gaza menjumpai
Idul Fitri dengan hati yang masih berdebar-debar cemas.
Misalnya yang dialami sendiri oleh seorang ibu lima anak di
Khan Younis. Kepada CNN ia dengan getir menuturkan, “Ketika suami saya
berangkat ke masjid untuk salat, saya berdoa agar ia bisa pulang dengan
selamat. Jika ada seseorang yang membunuh seekor kucing saja di America, dunia
akan membesar-besarkannya, jauh melebihi meninggalnya anak-anak di Gaza.”
Ibu yang tidak mau
disebutkan namanya ini mengakui setelah gencatan senjata,”Banyak orang yang
muncul di jalan. Mereka yang ketakutan sebelumnya, kini keluar dengan berbagai
kepentingan. Mereka yang anaknya sakit bergegas ke rumah sakit, membeli
kebutuhan, mencari makanan. Saya pergi untuk mencari roti demi keluarga.”
Nasib sang ibu tidak lebih baik dibandingkan orang-orang di
Gaza Utara. Seorang pria paruh baya menuturkan, “Saya harap gencatan senjata
ini tidak pernah terjadi. Dengan demikian saya tidak akan pernah menemui rumah
yang sekarang sudah hancur.”
Sementara itu, seorang wanita di Beit Hanoun bersua dengan
tetangganya yang baru bisa keluar setelah Israel menghentikan serangan. Ia
bertanya tentang rumah yang selama ini ditinggali. Dengan getir sang tetangga
menjawab, “Semuanya sudah tak bersisa; rata dengan tanah.”
Ucapan yang paling
getir meluncur dari seorang perempuan di Khan Younis yang berkata, “Tidak ada
Idul Fitri di sini. Di jalur Gaza, akan sangat mustahil bagi seseorang untuk
sekadar membuat roti.”
Posting Komentar